Pengujung

free hit counter

Selasa, 05 Oktober 2010

Sejumlah Desa di Kuala Batee Dikepung Banjir


Sun, Oct 3rd 2010, 10:00
Sejumlah Desa di Kuala Batee Dikepung Banjir
Aceh Barat Daya




BLANGPIDIE – Sejumlah Desa di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali dilanda banjir. Ratusan warga sempat panik saat air yang mengalir deras dari drainase menerjang pemukiman mereka pada Jumat (1/10) malam. Sementara itu puluhan rumah dan ratusan hektar persawahan dan perkebunan rakyat di kecamatan itu juga ikut terendam setelah beberapa sungai di daerah itu meluapnya, Sabtu (2/10) dinihari.
Adapun desa-desa yang ikut terendam banjir tersebut diantaranya, Desa Keude Baro, Desa Ie Mameh, Desa Lueng Geulumpang, Desa Lhok Gajah, Desa Krung Batee, Desa Alue Pade, Desa Blang Dalam, dan sebagian kawasan di Desa Pasar Kota Bahagia, Lama Inong.
“Ketinggian air diperkirakan mencapai 50-80 Cm, dan air perlahan surut sekitar pukul 09.00 WIB. Pada saat banjir datang, sebagian warga sempat panik dan tergesa-gesa keluar rumah untuk mengunsi ketempat yang lebih aman. Tak hanya puluhan rumah warga yang ikut terendam, bahkan arsip desa serta ratusan hektar sawah dan perkebunan rakyat juga ikut terendam,” kata Zainuddin, Sekretaris Desa (Sekdes) Ie Mameh, Kecamatan Kuala Batee, kepada Serambi Sabtu (2/10) kemarin.
Zainuddin menjelaskan, banjir yang sudah menjadi langganan di Kecamatan Kuala Batee dalam setahun terahir ini disebabkan oleh pemindahan aliran sungai Krueng Babahrot ke kawasan Lama Tuha. Selain itu, dangkalnya aliran sungai Krueng Batee juga menjadi penyebab meluapnya air ketika terjadi hujan lebat. “Jika kedua aliran sungai itu bisa segera diperbaiki dan digali kembali kami yakin banjir yang sudah menjadi langganan itu akan berahir,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa air yang bersumber dari Krueng Babahrot dan Krung Batee itu bermuara ke desa-desa tersebut. Sehingga begitu turun hujan lebat, luapan kedua sungai tersebut langsung menerjang permukiman warga. “Oleh karena itu kita berharap Pemkab Abdya melalui dinas terkait untuk segera melakukan pengerukan dan pemindahan kembali aliran sungai dimaksud, sehingga banjir musiman ini tidak lagi terjadi di kecamatan itu,” harapnya.
Sementara itu, banjir genangan yang terjadi di beberapa dusun lain di Desa Lheung Geulumpang, Desa Lhok Gajah, Desa Alue Pade, Desa Blang Dalam, dan sebagian kawasan di Desa Pasar Kota Bahagian Lama Inong dilaporkan akibat tersumbatnya sejumlah saluran pembuang (drainase) di desa dimaksud. Sehingga begitu hujan lebat luapan air langsung masuk dan menggenangi rumah-rumah dan persawahan penduduk.
“Air sempat mencapai 80 Cm di halaman rumah. Warga baru kembali ke rumah menjelang pagi, setelah air benar-benar surut. Namun masih beberapa rumah yang masih terendam hingga siang,” ujar Munir Karo, warga Desa Lueng Geumpang kepada Serambi sekitar pukul 13.00 WIB.
Informasi yang diperoleh Serambi pascakejadian itu, Camat Kuala Batee, Erwandi, beserta Danramil Kuala Batee Kapten Raden, dan Kapolsek Kuala Batee, Aipda Irfan Ismail, juga ikut turun ke lokasi untuk melihat langsung desa-desa yang terendam.
Di ManggengSementara itu, di Kecamatan Manggeng, Lembah Sabil dan beberapa Kecamatan Lainnya hingga berita ini diturunkan belum diperoleh informasi menyangkut dengan banjir yang melanda kawasan itu. Camat Manggeng, H Eddy Sumarjan dihubungi Serambi mengaku bahwa banjir setinggi 20 Cm sempat mengenangi desa Pante Perak, namun beberapa menit kemudian air langsung surut. “Di Manggeng aman-aman saja, cuma di Desa Pante Perak yang sempat digenangi banjir setinggi 20 Cm, itupun cepat surut,”katanya.
Berkaitan dengan banjir yang terjadi di Kecamatan Kuala Batee itu, Wakil Ketua DPRK Abdya, Elizar Lizam SE.Ak yang turun ke lokasi berharap Pemkab Abdya melalui dinas terkait, segera melakukan pengerukan aliran Sungai Kruneg Batee yang kian hari semakin dangkal itu. “Kita berharap dinas terkait bisa segera memanfaatkan dana tanggap darurat sebesar Rp 1 miliar yang sudah dianggarkan pada tahun ini untuk pengerukan aliran sungai tersebut. Sebab jika kondisi ini terus dibiarkan akan mengorbankan lahan persawahan rakyat dan perkebunan rakyat di daerah itu. Selain itu setiap musim hujan warga sekitar selalu was-was,”pungkasnya.(tz)


Sumber Berita : http://www.serambinews.com/nanggroe/view/2/aceh-barat-daya
Seorang warga berjalan dekat sebuah rumah yang terendam banjir di Desa Ie Mameh, Kecamatan Kuala Batee, Abdya, Sabtu (2/10). Banjir dengan ketinggian 50-80 Cm itu, mengakibatkan puluhan rumah penduduk dan ratusan hektar sawah terendam. SERAMBI/TAUFIK ZAS


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More